Analisis Dimensional
Dimensi seringkali digunakan untuk menentukan atau menguji
hubungan suatu parameter fisik dengan parameter-parameter lainnya. Agar lebih memahami bagaimana analisis
dimensional dilakukan, akan diberikan beberapa contoh penerapannya.
Contoh
Soal 1‑1:
Persamaan untuk menentukan periode
osilasi bandul sederhana akan dilakukan dengan analisis dimensional.
Jawab:
Sebagai awal memerlukan suatu
anggapan yang masuk akal tentang parameter yang memperngaruhi periode osilasi
bandul.
Asumsi: osilasi bandul dipengaruhi
oleh panjang tali bandul, l, percepatan gravitasi, g, dan massa bandul, m. Anggapan ini bisa ditulis dengan cara
matematika
dimana f merupakan fungsi yang belum
diketahui.
Langkah berikutnya adalah fungsi
diatas (Pers.
1‑1)
dianggap dapt dinyatakan dalam bentuk pangkat perubah bebas (indepentdent
variables). Disamping itu Pers. 1‑1
dikalikan dengan suatu konstanta.
Persamaan yang baru menjadi:
dimana a, b, dan g
merupakan perubah bebas dan k adalah konstanta.
Langkah selanjutnya menyamakan dimensi suku kiri dan suku kanan dari Pers. 1‑2. Periode
osilasi sudah diketahui yaitu dalam detik (second) dengan dimensi T.
T = La [LT-2]b Mg Pers.
1‑3
atau
M0
L0 T1 = La Lb T-2b Mg Pers.
1‑4
Dengan prinsip homogenitas dimensi,
persamaan ini pangkatnya harus disamakan
a + b = 0 , Pers.
1‑5
-2b = 1 , dan Pers.
1‑6
g = 0 Pers.
1‑7
Dari hubungan ketiga persamaan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
b = -½ dan a = ½.
Hasilnya kemudian dimasukkan kedalam Pers. 1‑2
menjadi persamaan untuk menhitung perioda osilasi bandul.
Pers.
1‑8
Dari contoh ini bisa memberikan gambaran bahwa analisis
dimensional sangatlah penting untuk menemukan hubungan antara
parameter-parameter yang mempengaruhi suatu besaran fisik.
Contoh Soal 1‑2:
Apabila aliran fluida melalui suatu silinder yang sumbunya
tegak lurus terhadap arah aliran, maka akan terjadi pusaran fluida dibelakang
silinder yang disebut pusaran Eddy yang frekuensinya tergantung beberapa faktor
yaitu ukuran silinder (d), kecepatan aliran (v), masa jenis fluida (r) dan
viskositas fluida m. Diminta untuk mendefinisikan persamaan untuk
menghirung frekuensi pusaran Eddy.
Jawab:
Frekuensi pusaran Eddy merupakan
fungsi d, v, r
dan m,
n =
f(d,v,r,m) , Pers.
1‑9
kemudian dituliskan dalam bentuk
umum:
Dari persamaan ini baru dilakukan
analisis dimensional
T-1
= La [LT-1]b [ML-3]g [L2T-1]d, atau Pers.
1‑11
M0
L0 T-1 = La Lb T-b Mg L-3g L2d T-d Pers.
1‑12
M0
L0 T-1 = La+b-3g+2d T-d-b Mg Pers.
1‑13
Dimensi suku sebelah kiri dan sebelah
kanan harus sama
Panjang
L 0 = a+b-3g+2d Pers.
1‑15
Waktu
T -1 = -d -b Pers.
1‑16
Disini ada tiga persamaan dengan
empat variabel yang tidak diketahui, oleh karena itu ada salah satu variabel
yang tidak bisa diketahui, dipilh d. Dengan demikian
variable lainnya masih dinyatakan dalam d.
g = 0
b = 1
- d
a = -1
- d
Selanjutnya dimasukkan ke Pers. 1‑10
menjadi:
n = k
d(-1-d) v(1-d) r0 md . Pers.
1‑17
Akhirnya persamaan ini bisa disusun
kembali
Contoh Soal 1‑2:
Apabila aliran fluida melalui suatu silinder yang sumbunya
tegak lurus terhadap arah aliran, maka akan terjadi pusaran fluida dibelakang
silinder yang disebut pusaran Eddy yang frekuensinya tergantung beberapa faktor
yaitu ukuran silinder (d), kecepatan aliran (v), masa jenis fluida (r) dan
viskositas fluida m. Diminta untuk mendefinisikan persamaan untuk
menghirung frekuensi pusaran Eddy.
Jawab:
Frekuensi pusaran Eddy merupakan
fungsi d, v, r
dan m,
n =
f(d,v,r,m) , Pers.
1‑9
kemudian dituliskan dalam bentuk
umum:
Dari persamaan ini baru dilakukan
analisis dimensional
T-1
= La [LT-1]b [ML-3]g [L2T-1]d, atau Pers.
1‑11
M0
L0 T-1 = La Lb T-b Mg L-3g L2d T-d Pers.
1‑12
M0
L0 T-1 = La+b-3g+2d T-d-b Mg Pers.
1‑13
Dimensi suku sebelah kiri dan sebelah
kanan harus sama
Panjang
L 0 = a+b-3g+2d Pers.
1‑15
Waktu
T -1 = -d -b Pers.
1‑16
Disini ada tiga persamaan dengan
empat variabel yang tidak diketahui, oleh karena itu ada salah satu variabel
yang tidak bisa diketahui, dipilh d. Dengan demikian
variable lainnya masih dinyatakan dalam d.
g = 0
b = 1
- d
a = -1
- d
Selanjutnya dimasukkan ke Pers. 1‑10
menjadi:
n = k
d(-1-d) v(1-d) r0 md . Pers.
1‑17
Akhirnya persamaan ini bisa disusun
kembali
, Pers.
1‑18
atau bisa juga ditulis
, Pers.
1‑19
dimana g merupakan fungsi pengganti k
dan indeks d
yang masih belum diketahui.
1.1. Daftar Acuan
1. Houghton,E.L.; Carruthers,N.B., Aerodynamics
for Engineering Students, Edward Arnold A division of Hodder & Stoughton,
Third Edition, 1982.
2. Clancy,L.J., Aerodynamics, Pitman Publishing
Limited, 1978.